Review dan Sinopsis Balto (1995) Kisah Nyata Petualangan
Anjing Keturunan Serigala
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
“Poor
Balto. He's going into freezing coldness to find the dog he doesn't like and
bring medicine back to a town that doesn't like him.”—Boris
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
images©1995/Amblin and Universal/Balto/All Rights Reserved.
Genre : Petualangan
[Animasi Tradisional/Hand-drawn Animation]
Rilis : 22 Desember 1995
Durasi : 77 menit
Sutradara : Simon
Wells
Pemeran : Kevin Bacon, Bridget Fonda, Jim Cummings, Phil Collins, Bob Hoskins
Episode : -
Sinopsis
Seorang
gadis kecil sedang berkeliling di taman Central Park, New York, bersama
neneknya dan seekor anjing Husky peliharaannya yang diberi nama Blaze. Mereka
bertiga berkeliling taman untuk mencari patung anjing Balto, sang anjing
penarik seluncur salju yang legendaris. Sebelum berhasil menemukan patung
Balto, sang nenek bercerita kepada cucunya tentang kisah hidup Balto. Pada
tahun 1925 di Nome, Alaska, hiduplah seekor anjing setengah serigala yang
bernama Balto. Karena tidak memiliki keluarga, Balto menjadi binatang terbuang
yang tinggal bersama temannya yang terdiri dari seekor bebek bernama Boris
Goosinov yang sudah seperti pamannya sendiri dan dua ekor beruang kutub penakut
Muk dan Luk yang sudah seperti saudara bagi Balto. Di Nome terdapat tradisi
turnamen balap kereta luncur es yang diadakan satu kali dalam setiap tahun.
Anjing penarik seluncur yang sangat terkenal di seantero Nome adalah seekor
alaskan malamute bernama Steele yang sangat kuat, cepat, dan tidak ragu untuk
berbuat curang. Dalam sebuah perlombaan, Steele berbuat curang untuk menyingkirkan
lawan tandingnya. Ketika Steele mendekati garis finish, seorang gadis kecil
bernama Rosy tanpa sengaja menjatuhkan topinya ke tengah arena. Melihat hal itu,
Balto segera masuk ke arena dan berlomba lari dengan Steele bukan untuk menang,
tetapi untuk lebih dulu mengambil topi Rosy sebelum dilindas oleh Steele dan
kereta seluncurnya. Balto berhasil mengalahkan Steele dan menyelamatkan topi
Rosy. Namun kemenangan itu justru membawa masalah karena Balto adalah binatang
liar yang tidak diinginkan oleh seorang manusia pun dan tidak disukai oleh para
anjing terutama oleh Steele.
Balto
jatuh cinta pada anjing peliharaan Rosy, seekor husky bernama Jenna, yang juga
disukai oleh Steele. Ketika sedang mencoba mendekati Jenna, Balto melihat Jenna
yang sedang bersedih karena Rosy jatuh sakit. Sebuah wabah difteri telah
menjangkit Nome dan banyak anak-anak terserang penyakit tersebut. Balto
menuntun Jenna menyusup ke dalam rumah sakit untuk mengetahui keadaan Rosy
dengan lebih jelas. Mereka mengetahui bahwa obat difteri di rumah sakit telah
habis dan persediaan obat tidak bisa dikirimkan ke Nome baik melalui jalur laut
maupun jalur udara karena badai besar sedang berlangsung. Satu-satunya jalan
untuk mengambil obat itu adalah dengan menggunakan kereta salju yang ditarik
oleh anjing. Untuk memilih anjing-anjing tercepat sebagai penarik seluncur,
warga kota mengadakan sebuah turnamen. Karena Balto ingin ikut membantu, ia
juga mengikuti lomba tersebut. Balto berhasil memenangkan turnamen balap lari
mengalahkan Steele. Namun, Steele berhasil membuat Balto dijauhi oleh manusia
dan tidak jadi dipilih untuk ikut menarik kereta salju. Akhirnya, Steele dan
timnya diberangkatkan untuk mengambil obat untuk anak-anak yang sakit parah.
Waktu terus bergulir, tetapi Steele dan kelompoknya tidak kunjung datang.
Akhirnya, datanglah sebuah pesan yang memberitakan bahwa Steele dan kelompoknya
dinyatakan hilang. Melihat Jenna yang sangat sedih dan Rosy yang semakin parah,
Balto bertekad untuk mencari kelompok Steele dan membantu membawa obat kembali
ke Nome. Ia didampingi oleh paman-bebeknya, Boris, dan dua saudara
angkat-beruangnya, Muk dan Luk. Agar tidak tersesat, Balto mencakar pepohonan
yang telah ia lewati. Di tengah perjalanan, Balto diserang oleh seekor beruang
Grizzly ganas. Beruntung, Jenna telah mengikuti mereka dan membantu Balto
melawan beruang itu. Mereka berhasil selamat dari serangan beruang, tetapi
Jenna terluka dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Karena
harus bergegas, Balto meminta Muk, Luk, dan paman Boris untuk mendampingi Jenna
kembali ke Nome sementara dirinya seorang diri akan melanjutkan pencarian.
Akhirnya, Balto menemukan Steele dan kelompoknya yang tersesat. Setelah manusia
pengendara mereka pingsan, para anjing penarik kereta tidak tahu lagi harus
pergi ke mana. Balto menawarkan bantuan untuk menunjukkan jalan. Menurutnya,
mereka bisa mengikutinya karena Balto telah meninggalkan tanda cakaran di
pepohonan untuk menuntun mereka kembali ke Nome. Namun, Steele tidak rela Balto
memimpin kelompoknya. Terjadilah perkelahian antara Steele dan Balto yang
berakhir pada kekalahan Steele. Balto akhirnya menjadi pemimpin penarik kereta
salju. Setelah kalah berkelahi, Steele menjadi semakin murka dan bertekad untuk
menghalangi Balto beserta kelompoknya kembali ke Nome. Steele sudah lebih dulu
menemukan tanda-tanda cakaran Balto dan sengaja membuat berbagai cakaran baru
untuk membingungkan Balto dan membuat Balto tersesat. Upaya Steele berhasil
membuat Balto kebingungan. Balto pun akhirnya tersesat dan terperosok ke dalam
jurang. Sementara itu, Steele sudah kembali ke Nome dan membohongi semua orang bahwa
Balto dan kelompoknya telah tewas karena cuaca buruk dan karena kecerobohan
Balto. Satu-satunya anjing yang tidak percaya pada Steele adalah Jenna. Ia
yakin kalau Steele berbohong dan Balto masih hidup. Apakah Balto benar-benar
masih hidup? Akankah obat-obatan penting itu dapat mencapai Nome tepat pada
waktunya? Apa yang akan dilakukan oleh Jenna untuk menyelamatkan Rosy dan
Balto?
01 Story Logic
Pertama-tama,
perlu diingat bahwa Balto adalah sebuah film Animasi. Artinya, berbagai aksi
yang dilakukan oleh karakter dalam film ini sudah dipastikan tidak akan logis
sesuai dengan realita. Salah satu keunggulan Animasi dibandingkan live action
adalah lebih luasnya keleluasaan untuk melebih-lebihkan ekspresi karakternya
yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata—tetapi tetap terlihat masuk akal
atau tidak aneh. Balto merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata,
tetapi sekali lagi posisinya sebagai Animasi membuat film ini sudah tentu tidak
akan merepresentasikan kisah nyata dengan sebenar-benarnya atau bahkan
mendekati live-action. Berbagai slogan yang menyatakan bahwa Balto diangkat
dari kisah nyata, kurang lebihnya, hanyalah strategi pemasaran agar film ini
menjangkau lebih banyak penonton dengan cara mengangkat sebuah kisah yang
kemungkinan besar sudah mereka ketahui. Dengan demikian, studio dapat merilis
berbagai dokumenter tentang kisah hidup Balto yang sebenarnya sekaligus sebagai
promosi untuk filmnya. Setelah Disney+ merilis film Togo pada tahun 2019, masyarakat luas mulai semakin mengerti seberapa
besar kekeliruan dalam film Balto. Namun, kekeliruan sejarah dalam film Balto
sudah terlanjur dianggap sebagai kebenaran bahkan jauh sebelum proses produksi
film Balto dimulai. Kesalahan sejarah yang fatal dalam film Balto sifatnya
nyaris seperti kesalahan sejarah dalam film A
Night to Remember yang memperlihatkan kapal Titanic tidak terbelah dua.
Pandangan bahwa kapal Titanic tidak terbelah dua sudah dianggap sebagai
kebenaran dan barulah pada tahun 1985 diketahui bahwa Titanic benar-benar patah
menjadi dua setelah bangkai kapalnya ditemukan. Menyalahkan tim produksi Balto
karena tidak sesuai dengan sejarah merupakan sebuah langkah yang didasari dari
ketidaktahuan dan ketidakpahaman si kritikus terhadap konteks sejarah.
Sebuah
film Petualangan harus memperlihatkan perjalanan panjang karakter utamanya dan
perjalanan tersebut haruslah meaningful—artinya, perjalanan panjang tersebut
harus memengaruhi sifat karakternya. Perjalanan yang dilalui leh tokoh utama
haruslah membentuk karakter yang baru, mengembangkan diri karakter,
mempertemukan karakter dengan karakter lain yang akan berpengaruh besar dalam
hidupnya, menghadapi tantangan-tantangan yang sama sekali belum pernah dilalui
sebelumnya, dan berbagai aspek meaningful lainnya yang berpengaruh dalam
mengembangkan sifat karakternya [shapes character development]. Kisah dalam
film Balto sudah logis sesuai dengan genrenya. Pertama, film ini menyajikan
sebuah cerita dalam format Animasi yang memang memungkinkan karakternya untuk
tampil lebih ekspresif [bahkan cenderung tidak masuk akal di dunia live
action]. Aspek Petualangan dalam Balto juga sudah logis sesuai dengan
formatnya. Balto telah diperlihatkan melalui berbagai rintangan yang wajar dan
rintangan-rintangan itu pada akhirnya membentuk karakter Balto yang sama sekali
berbeda dari dirinya di awal film. Bagaimana masing-masing karakter bereaksi
terhadap sebuah kejadian, untuk ukuran sebuah kartun, secara umum juga sudah
logis sesuai dengan genrenya.
02 Story Consistency
Secara
umum, alur cerita film ini sudah konsisten. Permasalahan-permasalahan yang
dimunculkan di awal film sudah dieksplorasi dan diselesaikan di akhir film.
Balto fokus menceritakan tentang karakter utamanya, Balto, dalam
bertransformasi menjadi sosok yang benar-benar berbeda dari sosoknya di awal
film. Tidak ada percabangan eksplorasi cerita yang fokus membahas karakter
lainnya di dalam film ini. Bahkan poin ketika anak-anak terjangkit difteri
merupakan poin yang meaningful karena berpengaruh langsung kepada Balto yang
pada akhirnya harus melakukan perjalanan panjang untuk membawa pulang
obat-obatan untuk anak-anak. Perseteruan Balto dengan Steele, citra Balto yang
dinilai liar dan berbahaya oleh warga Nome, dan keinginannya untuk bisa membaur
dengan para anjing di Nome semuanya ditampilkan lebih dulu untuk membentuk
sebuah kontras yang bertolak belakang dengan bagian akhir dari film
ini—memperlihatkan apa saja yang akhirnya berubah setelah Balto menyelesaikan
misi petualangannya. Kontras tersebut tidak hanya menjadikan alur cerita Balto
konsisten, tetapi juga mendukung kesesuaian logika ceritanya dengan genre
Petualangan.
03 Casting Choice and Acting
Pemilihan
aktor dalam mengisi suara karakter di film ini secara umum sudah baik.
Masing-masing aktor telah memberikan suara mereka dengan baik sampai kata-kata
yang diucapkan oleh karakter animasi di film Balto sudah terlihat natural atau
tidak lagi kaku. Salah satu faktor yang membuat perpaduan antara suara aktor
dengan desain karakter di film ini semakin baik adalah proses pembuatan animasi
Balto yang mengalami banyak perubahan dengan mempertimbangkan persona
masing-masing pengisi suara sehingga desain karakternya dapat mengikuti citra
pengisi suaranya dengan baik.
04 Music Match
Secara
umum, musik dalam film Balto sudah baik karena masing-masing bagian musik
diperdengarkan dalam momen adegan yang sesuai dengan nuansanya. Sehingga, tidak
ada musik yang terdengar “tidak pada tempatnya” seperti lagu yang lambat dan
mendayu-dayu dalam adegan komedi atau lagu yang penuh keceriaan dalam adegan
yang menegangkan.
05 Cinematography Match
Sinematografi
dalam film ini sudah baik. Konsep film Balto mengharuskan film ini untuk
memperlihatkan sebuah kota yang “terpencil dan terisolasi”. Sinematografi dalam
film ini berhasil memperlihatkan seberapa terisolasinya Nome, Alaska. Ketika
narasinya mengabarkan bahwa jalur laut dan udara tidak bisa dilalui,
sinematografi dalam film ini telah memperlihatkan gejolak air laut dan hembusan
badai dengan baik dan efisien sehingga jalur-jalur tersebut memang terlihat
terlalu membahayakan dan mustahil untuk dilalui. Film ini juga harus
memperlihatkan keseriusan bahaya yang dilalui oleh Balto dan telah
memperlihatkan bentang alam yang berbahaya dengan baik. Dengan kata lain,
sinematografi dalam Balto sudah benar-benar mendukung jalannya cerita dan
berbagai lukisan yang diperlihatkan bukan hanya ditampilkan untuk tujuan
estetika tetapi juga efisiensi penyampaian cerita.
06 Character Design
Desain
karakter dalam Balto sudah baik. Sejak awal, film ini mengusung gaya realis
yang disepakati untuk benar-benar memperlihatkan situasi Nome “senyata”
mungkin. Anatomi karakter-karakternya secara umum dibuat proporsional dan
realistis sehingga membentuk sebuah bahasa desain yang konsisten. Adapun
beberapa karakter yang didesain dengan lebih loose atau comical [comedic]
misalnya memiliki proporsi tubuh yang tidak proporsional, adalah
karakter-karakter yang memang disajikan untuk menguatkan nuansa Komedi misalnya
kedua beruang kutub penakut Muk dan Luk. Selain memiliki desain karakter yang
serasi antar satu karakter dengan karakter lainnya, desain karakter dalam Balto
sudah serasi dengan desain latar belakangnya.
07 Background/Set Match
Latar
belakang dalam Balto sudah baik karena telah memiliki bahasa desain yang
seragam dan sesuai dengan desain karakternya. Sama dengan desain karakternya,
latar belakang Balto dibuat dengan gaya realis untuk benar-benar menguatkan
nuansa Petualangan di dalam filmnya karena realisme dalam latar belakang di
film ini menegaskan stake atau bahaya dari perjalanan Balto.
08 Special and/or Practical Effects
Efek
visual dalam Balto sudah baik. Gerakan karakter dalam film ini sudah halus,
efek CGI yang digunakan secara umum telah menyatu baik dengan objek yang
digambar menggunakan tangan di atas kertas, dan hasil presentasi Balto juga
sudah baik.
09 Audience Approval
Balto
mendapatkan tanggapan yang cenderung beragam dari kalangan penonton. Berkaitan
erat dengan poin Finansial, Balto tidak berhasil menarik minat penonton dewasa
ketika pertama kali dirilis pada tahun 1995 dan justru mendapatkan keuntungan
dari penjualan kaset VHS yang menandakan bahwa film ini lebih berhasil menarik
perhatian kalangan anak-anak. Hal ini disadari oleh studio pembuatnya sehingga
dua sekuel Balto dirilis secara langsung dalam bentuk kaset [tidak tayang di
bioskop] dengan cerita yang jelas-jelas diformulasikan untuk anak-anak.
10 Intentional Match
Balto
sama sekali tidak berhasil memenuhi ekspektasi pembuat dan studionya dari segi
finansial dan recognition. Namun,
Balto sebenarnya sudah sesuai dengan visi penciptanya dari segi artistik. Dalam
kolom komentar atau opini yang disediakan oleh Google, terdapat banyak penonton
generasi baru [bukan penonton pertama d tahun 1995] yang mengkritik Balto
secara [sangat] negatif karena film ini dinilai sangat tidak sesuai dengan
sejarah. Nyaris semua tanggapan negatif tersebut hanya mengkritik sisi
ketidaksesuaian sejarahnya saja tanpa mengomentari aspek animasinya—mereka
menilai aspek yang berkaitan dengan aspek eksternal tetapi justru tidak menilai
film itu sendiri. Meskipun Balto diangkat dari kisah nyata, sutradara film ini
sejak awal sama sekali tidak ingin membuat sebuah film sejarah—Balto bukanlah
sebuah film dalam genre Sejarah atau Historical Drama. Film ini tidak pernah
dimaksudkan untuk mereka ulang catatan sejarah perjalanan Balto, tetapi
menampilkan esensi kisah kepahlawanan dari legenda Balto. Setelah popularitas
Balto yang sebenarnya meredup dan sejarah ditelusuri kembali, diketahui bahwa
Balto bukanlah pahlawan yang sebenar-benarnya dalam kisah perjuangan para
anjing penarik kereta salju di tahun 1925 melainkan seekor anjing bernama Togo
yang telah menempuh rute yang lebih jauh daripada Balto dan ternyata Balto
“hanya melanjutkan” estafet dari Togo. Namun, legenda Balto sudah terlanjur
tercipta bahkan jauh sebelum filmnya dirilis dan patung anjing penyelamat yang
dipajang di Central Park sudah terlanjur merupakan patung Balto.
Film
ini tidak pernah dengan sengaja mendiskreditkan Togo agar Balto menjadi
populer, tetapi memang sejak awal sejarahnya nama Balto sudah terlanjur lebih
populer. Dalam tragedi Titanic, banyak penumpang biasa yang menyatakan bahwa kapal
tersebut patah sebelum tenggelam. Namun, para perwira kapal menyatakan bahwa
Titanic sama sekali tidak patah. Meskipun pada akhirnya diketahui secara pasti
bahwa Titanic patah, masyarakat sudah terlanjur percaya bahwa Titanic tidak
patah dan itulah yang ditampilkan dalam film A Night to Remember. Film itu sama sekali tidak berniat merusak
sejarah, tetapi memang fakta bahwa Titanic terbelah dua belum diyakini di masa
ketika film itu dirilis. Balto adalah sebuah animasi dengan gaya atau style
yang serasi, musik yang sesuai dengan nuansa adegannya, dan mengisahkan sebuah
cerita kepahlawanan yang ideal. Maka sebenarnya film ini sudah memenuhi visi
atau apa yang sebetulnya ingin disajikan oleh para pembuatnya—terlepas filmnya
sukses atau tidak secara finansial.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Menurut
saya, Balto adalah sebuah film Petualangan yang luar biasa. Film ini merupakan
“teman setia” anak-anak seumuran saya di awal 2000-an karena rutin ditayangkan
di televisi setiap kali libur sekolah atau libur Natal. Saya sangat menyukai
style animasi film ini yang realistis dengan mengedepankan proporsi yang sangat
proporsional. Terlepas dari kesesuaian sejarahnya yang acak-acakan, Balto
adalah sebuah film animasi yang memukau dan memanjakan mata. Agar adil, perlu
saya tegaskan lagi bahwa Balto bukanlah sebuah film Sejarah sehingga wajar
sekali jika film ini tidak sesuai dengan sejarah, Bahkan karakter Balto sendiri
di dunia nyata adalah seekor anjing sungguhan, bukan peranakan anjing dengan
serigala. Saya paham betul bahwa pengubahan-pengubahan dalam film ini bertujuan
untuk melebih-lebihkan realita agar kisahnya menjadi semakin imajinatif dan
exciting. Latar belakang yang realistis dalam film ini sangat mendukung nuansa
keseriusan dalam filmnya sehingga saya bisa ikut tenggelam dalam kisahnya dan
ikut merasakan petualangan yang dilalui oleh Balto. This movie is a beautifully and skillfully animated masterpiece—it
delivers what it promises; to tell the spirit or essence of an extraordinary
story.
02 Awards
Balto
tidak menerima penghargaan yang penting untuk disebutkan. Ketika film ini
dirilis, Disney Pixar merilis Toy Story
yang begitu fenomenal. Berbagai penghargaan animasi pun umumnya dimenangkan
oleh Toy Story dan Balto “hanya”
berhasil mencapai nominasi.
03 Financial
Dengan
dana sebesar $31 juta, Balto hanya berhasil menjual tiket sebesar $11 juta
[beberapa sumber menyatakan pendapatan $23 juta setelah harga tiket disesuaikan
dengan inflasi]. Hal ini menunjukkan bahwa Balto merupakan sebuah kegagalan box
office. Salah satu faktor yang logis tentang kegagalan performa Balto di boskop
adalah karena film ini dirilis pada momen yang salah yakni hanya dalam waktu
satu bulan setelah Toy Story dirilis.
Pada tahun 1995, Toy Story menjadi
sebuah sensasi dunia perfilman yang fenomenal dan popularitas Balto nyaris tak
terdengar karena senantisa berada dalam bayang-bayang popularitas Toy Story. Kesuksesan Toy Story juga mulai menggeser minat
penonton dari animasi tradisional ke animasi full CGI yang dampaknya akan
benar-benar terasa dalam kurun waktu 10 tahun saja sejak Toy Story dirilis. The Lion King yang dirilis pada tahun 1994 adalah animasi tradisional
terakhir yang bisa meraih kesuksesan besar-besaran karena setelah masyarakat
familier dengan animasi full CGI, pasar animasi semakin didominasi oleh animasi
full CGI dan film-film tradisional Disney setelah The Lion King tidak ada lagi yang mendekati kesuksesan The Lion King. Meskipun Balto gagal
dalam pertandingan di bioskop, penjualan kaset film ini dinilai cukup baik
sehingga dua sekuelnya dirilis dalam bentuk kaset tanpa melalui bioskop.
04 Critics
Balto
mendapattkan tanggapan yang beragam dari kalangan kritikus film profesional.
05 Longevity
Sejak
filmnya dirilis, popularitas Balto memang tidaklah signifikan. Film ini bahkan
baru dirilis dalam format High Definition pada tahun 2017 sementara film-film
animasi populer seangkatan yakni Toy
Story dan Pocahontas sudah lebih
dulu dirilis dalam format Blu-ray. Popularitas Balto kembali memuncak setelah
Disney+ merilis film Togo yang
menceritakan tentang “pahlawan yang sebenarnya” dari kisah luar biasa tentang
misi mengantatkan obat ke Nome. Namun, popularitas ini lebih mengarah pada sisi
negatif karena masyarakat generasi baru justru mencaci maki film Balto karena
dinilai sebagai pembodohan atau kebohongan besar-besaran kepada masyarakat.
Penonton generasi baru sudah terlanjur tidak tertarik menaggapi kualitas
animasi film ini karena fokus pada kesalahan narasi sejarah yang disampaikan
dalam film Balto. Kesalahan-kesalahan sejarah dalam film ini membuat penonton
tidak bisa melihat kualitas animasinya secara sebenar-benarnya. Hal ini serupa
dengan kasus Gone with the Wind yang
mana beberapa kelompok masyarakat tidak bisa lagi melihat keunggulan atau
pencapaian kualitas Gone with the Wind
karena mengedepankan isu rasisme yang dinilai sangat kental dalam film
tersebut. Apabila dijadikan sebuah contoh, maka tampaknya contoh pakaian adat
dan model menjadi contoh yang ideal—ketika seorang model berkulit putih
menggunakan kimono yang indah. Isu ras dari sang model menjad sangat besar,
orang-orang akan menghujat sang model pakaian itu, sampai-sampai orang
melupakan hal terpenting dari itu semua yakni kualitas kimono yang sangat indah
itu—atau, bukannya menilai baju bagus di toko melainkan menilai warna mannequin
alias boneka model baju tersebut.
Final Score
Skor
Asli : 9.5
Skor
Tambahan : -1
Skor
Akhir : 8.5/10
***
Spesifikasi Optical Disc
[Cakram Film DVD/VCD/Blu-ray Disc]
Judul : Balto
Rilis : 2002
Format : DVD [|||]
Kode
Warna : PAL
Fitur : -
Support : Windows 98-10 [VLC Media Player],
DVD Player, HD DVD Player [termasuk X-Box 360], Blu-ray Player [termasuk PS 3 dan 4], 4K UHD Blu-ray Player [termasuk PS 5].
Keterangan Support:
[Support VCD, DVD, Kecuali Blu-ray dan 4K]
[Support VCD, DVD,
Termasuk Blu-ray, Kecuali 4K]
[Support Semua
Termasuk 4K]
STREAMING
Amazon VOD: |
|
iTunes: |
|
Vudu: |
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Edisi Review Singkat+PLUS
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Apabila terdapat tanda
Review Singkat+PLUS di
bawah judul, maka berdasarkan keputusan per Juli 2021 menandakan artikel
tersebut berjumlah lebih dari 3.500 kata.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©1995/Amblin and Universal/Balto/All Rights Reserved.
©Nabil Bakri Platinum.
Teks ini dipublikasikan dalam Nabil Bakri Platinum [https://nabilbakri.blogspot.com/] yang diverifikasi Google dan dilindungi oleh DMCA.
Nabil Bakri Platinum tidak bertanggung jawab atas konten dari
link eksternal yang ada di dalam teks ini—termasuk ketersediaan konten video
atau film yang dapat berubah sewaktu-waktu di luar kendali Nabil Bakri
Platinum.