Review Animasi Wish Dragon (2021) Naga Sakti Pengabul Permintaan [The Story of a Wish-Granting Pink Dragon]
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
Review Animasi Wish Dragon (2021) Naga Sakti Pengabul Permintaan [The Story of a Wish-Granting Pink Dragon]
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Komedi
Fantasi
Rilis : 11 Juni 2021
Durasi : 98 menit
Sutradara : Chris Appelhans
Pemeran : Jimmy Wong, John
Cho, Constance Wu, Natasha Liu Bordizzo, Jimmy O. Yang, Aaron Yoo, Will Yun Lee, Ronny Chieng
Episode : -
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
Sinopsis
Din
Song adalah seorang anak yang tinggal berdua dengan ibunya di sebuah apartemen
kumuh daerah pinggiran yang miskin. Ketika pelajaran menulis, guru Din Song
meminta seluruh kelas menulis kata “Naga”—namun bukannya mencontoh kata
tersebut, Din justru menggambar seekor naga. Karena itu, ia dikeluarkan dari
dalam kelas. Tampaknya, seorang gadis kecil benama Li Na Wang juga mengalami
hal yang sama. Mereka berdua dikeluarkan dari kelas karena tidak mengikuti
perintah guru mereka. Sejak saat itu, Din dan Li Na menjadi sahabat. Mereka
senantiasa bermain bersama dan tetap tertawa bahagia walaupun mereka berasal
dari keluarga miskin. Suatu ketika, ayah Li Na membawanya pindah untuk memulai
hidup baru. Ayah Li Na menjadi seorang pengusaha yang sukses dan Li Na pun
menjadi seorang public figure yang terkenal. Sejak kepindahan Li Na, Din tidak
pernah lagi berkomunikasi atau bertemu dengannya. Din berusaha keras bekerja
sambilan hingga mengabaikan kuliahnya demi mendapat uang untuk membeli pakaian
dan hadiah yang pantas untuk Li Na di hari ulang tahunnya. Din bekerja sambilan
sebagai tukang antar makanan. Ketika sampai di salah satu rumah pelanggan, Din
merasa heran karena rumah itu adalah sebuah reruntuhan yang dihuni oleh seorang
pria tua yang berperilaku eksentrik. Bukannya membayar pesanan dengan uang,
pria tua itu malah membayar Din dengan sebuah teko (teapot). Ternyata, teko itu merupakan teko ajaib yang memerangkap
sesosok Naga pengabul permintaan bernama Long.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
Long
akan memberikan tiga permintaan bagi siapa saja yang memiliki teko ajaib itu. Ia
mendesak Din untuk segera meminta tiga permohonan agar tugas Long di bumi
selesai dan ia bisa kembali ke surga. Long harus tinggal di bumi untuk
mengabulkan permintaan dari 10 orang majikan. Ia sudah mengabulkan permintaan 9
orang dan Din sangat diharapkan untuk menjadi tuannya yang terakhir. Long
menyarankan Din untuk segera meminta harta benda seperti yang umum diminta oleh
majikan Long sebelumnya. Namun, Din benar-benar berbeda dari kesembilan majikan
yang pernah ia layani. Bukannya meminta harta berlimpah, Din meminjam kekuatan
Long untuk bisa hadir di pesta ulang tahun Li Na dengan pakaian dan kendaraan
yang pantas. Keberadaan teko ajaib itu diketahui oleh seorang “penjahat” yang
mengincarnya dan memerintahkan tiga anak buahnya untuk mengambil teko itu dari
tangan Din. Tanpa sengaja, Din memohon dirinya pandai bela diri sehingga ia
bisa melawan ketiga penjahat yang mengejarnya dan melarikan diri. Tanpa
sepengetahuan ketiga penjahat itu, Din menyelinap masuk ke pesta ulang tahun Li
Na dengan pakaian dan kendaraan kelas atas. Setelah bertemu dengan Li Na, Din
merasa sedih karena Li Na sama sekali tidak mengenalinya. Ayah Li Na meminta
gadis itu untuk senantiasa tampil ramah kepada semua tamu undangan demi
memajukan koneksi bisnis keluarganya. Namun, Li Na justru merasa sedih. Terlebih
lagi, ayahnya tidak bisa hadir di pesta ulang tahunnya. Di saat Li Na bersedih,
Din adalah satu-satunya orang yang menyadarinya dan menghibur Li Na. Karena Li
Na masih belum ingat siapa Din sebenarnya, ia mengaku bahwa namanya adalah
Dan—seorang pewaris perusahaan besar yang kaya raya. Mengetahui kedekatan Li Na
dengan Dan yang kaya raya, ayah Li Na mengatur sebuah perjamuan makan siang
untuk mereka berdua di restoran mewah. Dan merasa kesulitan untuk mengakui
kebenaran bahwa dirinya adalah Din, sahabat Li Na yang miskin, karena khawatir
Li Na akan meninggalkannya. Namun, semakin Din mencoba menunjukkan dirinya
sebagai orang kaya, Li Na justru semakin tidak menyukainya. Akhirnya, Din
mengakui siapa dirinya yang sebenarnya dan mengajak Li Na kembali ke kawasan
kumuh tempat mereka dulu sering bermain bersama.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
Li Na
merasa sangat bahagia bisa kembali ke tempat tinggalnya yang lama dan bertemu
dengan orang-orang yang dulu akrab dengannya. Meski demikian, pada akhirnya Li
Na memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Din karena ia berusaha
bersikap realistis. Ibu Din pun akhirnya menasihati Din untuk lebih
realistis—orang miskin seperti dia tidak realistis jika ingin hidup bersama
orang kaya raya seperti Li Na. Karena seluruh lapisan masyarakat menjadikan
harta kekayaan sebagai tolok ukur keberhasilan seseorang, maka Din akhirnya
menyerah bersikap tulus dan meminta Long untuk mengabulkan permintaan
terakhirnya yakni harta yang berlimpah. Sebelum mengabulkannya, Long lebih dulu
menceritakan kisah masa lalunya yang berorientasi pada harta dan betapa
kehidupan Din yang sederhana telah mengubah pandangannya tentang kehidupan. Di
tengah kebimbangan batin Din yang besar, masalah lain datang yakni ketiga
penjahat yang mengincarnya berhasil mencuri teko ajaib Long darinya.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
01 Story Logic
Alur
cerita film ini sudah logis sesuai genrenya. Pertama, Wish Dragon adalah sebuah
film animasi—yang artinya, ada banyak sekali ekspresi, kejadian, perilaku, dan
berbagai aspek kehidupan lain yang disajikan dalam film ini sifatnya tidak
logis dari perspektif sebuah film live-action. Tentu saja kejanggalan seperti
“Bagaimana bisa manusia bergerak meliuk-liuk seolah tidak memiliki tulang?”
masih bisa dimaklumi dalam sebuah animasi, meskipun akan konyol dan sama sekali
tidak masuk akal dalam film live-action. Hal ini karena, animasi adalah medium
yang memang memungkinkan karakternya untuk ditampilkan lebih ekspresif dan
dilebih-lebihkan dari padanannya [counterpart]
di dunia nyata. Perhatikan saja film animasi The Lion King dengan [animasi] photo-realistic The Lion King 2019. Karena animasi tahun 2019 dibuat secara
photo-realistic yang artinya sengaja meniru dunia nyata semaksimal mungkin,
maka karakternya akan terlihat konyol jika bernyanyi riang seperti dalam versi
animasi 1994-nya. Hal semacam ini seharusnya sudah dipahami oleh semua penonton,
namun toh nyatanya masih banyak penonton yang menganggap sebuah animasi tidak
logis karena ekspresinya mustahil terjadi di dunia nyata—well, Duh! Ke dua, Wish
Dragon adalah sebuah Drama Komedi yang artinya berbagai permasalahan yang
dialami oleh karakternya diceritakan dengan kemasan yang ringan, bersamaan
dengan berbagai adegan yang lucu. Di sepanjang film ini, permasalahan para
karakternya sudah disampaikan dengan ringan, penuh unsur komedi, namun tetap
menyampaikan pokok permasalahannya dengan jelas. Maka, animasi ini sudah logis
dari segi Drama Komedi. Ke tiga, film ini juga merupakan sebuah Fantasi. Cerita
Fantasi memerlukan penjelasan yang membuat kejadian-kejadian tidak logis
menjadi logis—salah satunya adalah dengan memberikan penjelasan mengenai
aturan-aturan dunia Fantasi di dalamnya. Misalnya, asal mula sesosok naga dan
bagaimana ia bisa mengabulkan permohonan. Sisi Fantasi dalam film ini tidak
dieksplorasi terlalu dalam—karena memang genrenya bukan Fantasi Murni—tetapi
telah memberikan dasar yang jelas terhadap unsur fantasinya sehingga logis
dinilai dari perspektif Fantasi. Kesimpulannya, Wish Dragon telah memiliki
konsep cerita yang kuat karena sudah logis sesuai genrenya.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
02 Story Consistency
Meskipun
narasi dalam film ini sudah logis, Wish Dragon memiliki permasalahan
konsistensi alur cerita. Film ini membagi fokus narasinya ke beberapa
permasalahan sekaligus sehingga masing-masing masalah hanya dieksplorasi bagian
luarnya saja dan pada akhirnya tidak membentuk sebuah cerita yang utuh. Dalam
film Aladdin dari Disney, jelas
sekali siapa Villain-nya (Jafar) dan kemunculan Jafar di awal film penting
untuk dieksplorasi karena perannya akan penting di akhir film. Dengan demikian,
penonton mengetahui dengan pasti alasan Jafar mengincar Aladdin dan lampu
ajaib. Kejelasan semacam ini tidak ada di dalam film Wish Dragon. Terjadi
pergeseran tokoh penjahat utama di dalam film ini. Pergeseran ini tidak
konsisten karena tidak ada penjelasannya terlebih dahulu sehingga motivasi
penjahat dalam film ini kurang begitu jelas. Perlu diingat, penjahat dalam film
tidak selalu hanya mengincar kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Darth
Vader, misalnya, bisa mengalahkan Lord Palpatine atau Grand Moff-Tarkin dengan
mudah, namun itu tidak ia lakukan. Apabila Darth Vader benar-benar mengalahkan
Palpatine dan Tarkin, harus ada penjelasan yang masuk akal mengarahkan pada
keputusan Vader melawan kedua “atasannya”.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
Inkonsistensi
juga terdapat pada permasalahan utama tokoh utama dalam film ini. Din memiliki
masalah dengan keluarganya dan dengan Li Na. Dalam film Aladdin, memang Aladdin berjuang untuk bisa hidup bersama Jasmine.
Namun, permasalahan keluarga Aladdin tidak turut dieksplorasi sehingga alur
ceritanya menjadi lebih jelas dan lebih mengerucut. Dalam versi lain film Aladdin, dikisahkan bahwa Aladdin memang
tinggal berdua dengan ibunya dan mereka hidup miskin. Namun, tidak dieksplorasi
masalah pribadi dalam keluarga Aladdin seperti seberapa keras ibunya bekerja
dan menanggung beban masa lalu yang misterius (berhubungan dengan ayah Aladdin
yang sudah meninggal). Maka, dalam cerita Aladdin,
penonton tidak merasa harus tahu kisah hidup ibu Aladdin. Dalam Wish Dragon,
permasalahn ibu Din juga ditonjolkan, sehingga bisa saja ceritanya berubah
menjadi fokus pada perjuangan ibu Din dalam membesarkan anaknya. Singkatna, Li
Na, ibu Din, dan ayah Li Na sama-sama memiliki posisi yang kuat jika dijadikan
kandidat sebagai tokoh utama—meskipun memang Din memiliki porsi yang paling
besar: Kisah perjuangan sorang ibu tunggal membesarkan anaknya (seperti dalam
film Dawn Anna), kisah seorang anak
kaya raya yang tidak bahagia (seperti dalam kisah The Prince and the Pauper) atau si kaya yang jatuh hati pada si
miskin (seperti kisah Prince and Me),
dan kisah seorang pria yang jujur berubah menjadi penjahat karena terpaksa
dan/atau terpengaruh jiwanya (seperti dalam Star
Wars Episode III).
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Para pengisi
suara dalam film ini sudah dipilih dengan baik karena mampu menghidupkan
karakter mereka masing-masing dan terdengar natural.
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik.
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
06 Character Design
Secara
umum, desain karakter dalam film ini sudah baik karena sudah membentuk satu
gaya (style) yang serasi antar karakter yang satu dengan yang lain. Selain itu,
desain karakter dalam Wish Dragon juga sudah serasi dengan desain background/latar
belakangnya.
07 Background/Set Match
Karena
animasi adalah hasil imajinasi utuh dari penciptanya, maka tidak memiliki
padanan di dunia nyata dan pencipta animasi harus membuat desain karakter
dengan latar belakang menjadi serasi. Dalam dunia nyata (live-action), tentu
saja manusia yang berakting sudah “serasi” dengan latar belakang lokasi nyata
yang ditampilkan karena sama-sama berasal dari dunia yang sama. Dalam animasi,
seringkali terjadi ketidakcocokan antara desain latar belakang dengan karakter.
Dalam film Alice
in Wonderland, misalnya, desain latar belakang karya Mary Blair tidak
cocok dengan desain karakter buatan para animator Disney—bahkan Walt Disney
sendiri mengakui hal ini. Kasus seperti ini bukan berarti latar belakang itu
jelek, akan tetapi tidak serasi dengan karakternya. Sehingga, kalau diibaratkan
dengan live-action atau di kehidupa nyata, sama saja seperti karakter
menggunakan pakaian Eskimo di tengah gurun Sahara. Dalam Wish Dragon, secara
umum latar belakang dan karakter telah menyatu dengan baik (satu style).
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
08 Special and/or Practical Effects
Walaupun
desain karakter dan latar belakang dalam film ini sudah baik, efek komputernya
masih kurang baik melihat nama studio besar yang ada di balik film ini yakni
Sony—walau pada kenyataannya sutradara film ini mengakui bahwa dana pembuatan
film ini tergolong sangat kecil. Namun sulit sekali menilai antara biaya dan
hasil akhir karena detil jumlah biaya yang dihabiskan untuk membuat film ini,
sampai artikel ini diterbitkan, belum dirilis secara resmi dan terbuka. Permasalahan
dalam efek komputer sebetulnya tidak terlalu besar, namun membuat film ini
seperti dibuat pada tahun 2010. Permasalahannya terletak pada detil karakter
[termasuk latar belakang] dan gerakan mereka yang seharusnya dapat lebih
ditingkatkan lagi mengingat film ini dirilis awal tahun 2021 (di China). Detil
karakter seperti detil rambut, pakaian, objek di latar belakang, hingga gerakan
karakter seperti gerakan rambut ketika diterpa angin atau ketika karakter bergerak
tampak masih kaku dibandingkan film-film animasi seangkatan. Perlu diingat
bahwa Wish Dragon turut didukung oleh Sony/Columbia yang telah sukses merilis Cloudy with a Chance of Meatballs dan Hotel Transylvania. Maka,wajar saja jika
standar penilaian efek visual film ini lebih tinggi daripada animasi studio
lain tanpa nama besar di belakangnya.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton memberikan tanggapan yang positif untuk film ini. Terdapat sekelompok
penonton yang menyimpulkan Wish Dragon sebagai “tiruan” film Aladdin, namun apabila benar-benar
diamati, Wish Dragon bukan “tiruan” Aladdin.
Terlebih lagi, konsep seorang lelaki yang menemukan benda berisi jin adalah
konsep kuno yang sudah ada jauh sebelum Disney merilis Aladdin—jadi Disney sendiri “meniru” konsep yang sudah lebih dulu
ada. Dalam dunia narasi, “mengambil inspirasi” adalah hal yang wajar—bahkan
tidak dapat dihindari—dan apabila hasil inspirasi itu bagus, maka kritik
negatif atas dasar “meniru” ini menjadi tidak relevan: Avatar sering dinilai negatif karena “meniru” Pocahontas dan Dances with
Wolves, tapi bukan berarti film tersebut jelek secara objektif. Lagipula, Pocahontas
adalah tokoh sejarah—sejarah tidak bisa diklaim hak ciptanya. Hanya karena
sebuah film mirip dengan film lain, bukan berarti film tersebut jelek (atau hanya
sekadar barang imitasi/knockoff).
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
10 Intentional Match
Walaupun
film ini disokong oleh nama besar Sony Pictures Animation dan Netflix, namun
sebenarnya film ini adalah sebuah film “mandiri” dari sebuah studio animasi
baru, Base Animation, dan menjadi film perdana sutradara Chris Appelhans.
Animasi ini dibuat di China dengan tujuan untuk memberikan sebuah hiburan yang
bernuansa China, tetapi juga memiliki nilai-nilai universal yang dapat dipahami
oleh seluruh lapisan masyarakat dari negara dan kebudayaan yang berbeda. Sama
halnya dengan kisah Aladdin yang
bermula dari China, melegenda lewat penceritaan kembali dengan latar belakang
Arab (Arabian Nights), dan kembali dipopulerkan oleh Disney, Wish Dragon telah
berhasil menyampaikan inti ceritanya yang tidak hanya dapat dipahami oleh
masyarakat China tetapi juga masyarakat global. Film ini telah berhasil memecah
pengelompokan animasi dari animasi
Hollywood dan non-Hollywood, menjadi animasi yang baik dan animasi yang tidak baik—terlepas
dari negara asal pembuatannya. Sudah semestinya sebuah film dinilai bukan
semata-mata dari mana negara asalnya atau siapa pembuatnya, tetapi bagaimana
kualitas film tersebut.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
01 Skywalker’s Schemata
Wish
Dragon berhasil membuat saya terkejut dengan kualitasnya. Ketika film dimulai,
saya awalnya merasa sedikit terganggu dengan efek komputer yang “tanggung”
karena gerakan-gerakan karakternya bisa dibuat lebih halus lagi dan detil karakternya
bisa dibuat lebih kompleks—mengingat film ini ada di bawah naungan Sony dan,
yang terpenting, dirilis pada masa teknologi animasi sudah jauh lebih maju ketimbang
teknologi di tahun 2006 ketika Sony Pictures Animation pertama kali merilis
animasinya berjudul Open Season. Alur
cerita film ini juga kurang konsisten sehingga saya merasa agak terganggu.
Namun, logika film ini sudah sesuai dengan genrenya dan dibungkus dengan baik:
ringan, mudah dipahami, dan yang tidak kalah penting film ini benar-benar lucu.
Pada akhirnya, saya dapat mengesampingkan kekurangan dalam hal efek visual (karena
saya juga memaklumi situasi studio yang masih baru dan dana yang sangat
terbatas) dan konsistensi narasi untuk menikmati film ini dengan
sebaik-baiknya. Saya juga sadar dengan adanya kalangan yang menuding film ini
sebagai “meniru Aladdin” namun saya
sendiri sebagai penggemar dan pengamat Disney sama sekali tidak merasa bahwa
film ini serta-merta hanya meniru Aladdin.
Sejak awal, hubungan antara Din dan Li Na sudah berbeda dengan hubungan antara
Aladdin dan Jasmine—pun sosok jahat dalam film ini berbeda dengan Jafar.
Mungkin, kemiripian ada pada sosok Long dan Genie, namun keduanya memiliki
sifat yang berbeda. Sejak awal, Genie adalah sosok yang penuh keceriaan dan
senantiasa bersenda-gurau. Ia ingin bebas dari belenggu sebagai jin, namun
tidak pernah mengungkapkan keinginannya kecuali ditanya oleh Aladdin. Di sisi
lain, Long bersifat lebih negatif, skeptis, dan terang-terangan ingin segera
terbebas dari kewajibannya melayani manusia. Pada akhirnya, Wish Dragon
memberikan sebuah pengalaman menonton yang berbeda dengan Aladdin, sama halnya kita tidak bisa serta merta menganggap Avatar sebagai “penjiplak Pocahontas” karena toh memang keduanya
berbeda.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
02 Awards
Sampai
artikel ini dipublikasikan, belum ada penghargaan yang penting untuk
disebutkan.
03 Financial
Sampai
artikel ini dipublikasikan, belum ada data konkret yang menunjukkan rincian
biaya pembuatan filmnya untuk dibandingkan dengan angka pendapatannya. Namun
karena film ini dirilis ketika pandemi COVID-19, tentu saja besar kemungkinan
penghasilannya terganggu oleh pandemi karena film yang seharusnya segera
ditayangkan di bioskop, harus langsung ditayangkan lewat media streaming dan
hanya ditayangkan di bioskop secara terbatas.
04 Critics
Film
ini mendapatkan tanggapan beragam yang cenderung positif dari kalangan
kritikus.
05 Longevity
Pending, karya masih di bawah 10 tahun
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |
Final Score
Skor
Asli : 8
Skor
Tambahan : -
Skor
Akhir : 8/10
Watch Now On
Netflix: | Netflix, Netflix UK |
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.
Skywalker Hunter adalah alias
dari Nabil Bakri
Keterangan Box Office dan penjualan DVD disediakan oleh The Numbers
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights
Reserved.
©2021/Sony/Netflix/Wish Dragon/All Rights Reserved. |