Review Drama Midsummer is Full of Love 仲夏满天心 (2020) Full House 풀하우스 Versi China yang Berbunga-Bunga


(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

Review Drama Midsummer is Full of Love 仲夏满天心 (2020) Full House 풀하우스 Versi China yang Berbunga-Bunga

Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter

Periksa index

Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes copyrighted pictures under the doctrine of fair use.

Genre             : Komedi Romantis

Rilis                 : 28 Agustus-7 September 2020

Episode           : 24

Sinopsis

Luo Tianran adalah seorang gadis muda yang gemar bermain musik dan ingin menjadi penulis lagu yang sukses suatu saat nanti. Setelah ayahnya meninggal, Tianran tinggal seorang diri di rumah mewah peninggalan ayahnya. Rumah itu memiliki bentuk yang unik, terletak di kawasan yang tenang, dan memiliki kenangan serta arti penting bagi Luo Tianran. Ketika tengah mencari lokasi konser musisi idolanya sambil merekam suara di alam, tanpa sengaja Tianran bertemu dengan Jin Zeyi, penyanyi pop terkenal yang angkuh. Zeyi menuduh Tianran sebagai penggemar berat yang membahayakan. Maka, Zeyi merebut alat perekam Tianran dan meminta agar gadis itu diusir dari lokasi pemotretan.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

Tanpa sepengetahuan Tianran, Jin Xiaoqin yang merupakan sahabatnya, menyalahgunakan kebaikan hati Tianran yang menandatangani surat kuasa kepemilikan rumah untuk membantu Xiaoqin melunasi hutang-hutangnya. Ternyata, Xiaoqin menjual rumah itu kepada Tiffany, seorang manager artis terkenal. Ternyata, rumah itu dibeli untuk Jin Zeyi. Luo Tianran kaget bukan main saat mendapati Jin Zeyi tinggal di rumahnya yang sebetulnya kini telah menjadi milik Zeyi. Karena rumah itu memiliki arti yang besar bagi Tianran, ia terus mendesak Zeyi supaya membiarkannya tinggal di rumah itu dan berusaha membelinya kembali. Untuk menghindari gosip di media sosial dan menghentikan skenario kekasih settingan dari pihak manajemen, Jin Zeyi secara sepihak menyatakan bahwa Luo Tianran adalah tunangannya dan akan menikah.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

Luo Tianran setuju melakukan Kawin Kontrak yang akan habis masanya dalam setahun. Setelah waktunya habis, mereka akan bercerai dan rumah itu akan dikembalikan kepada Tianran. Mereka harus tinggal serumah namun tidak boleh menjalin hubungan sungguhan. Jika mereka menjalin hubungan, perjanjian kontrak akan dibatalkan. Kedua pasangan yang saling membenci ini mulai menunjukkan rasa setelah menjalani berbagai hal bersama. Namun karena sama-sama keras kepala, tidak ada yang mau jujur pada perasaannya. Masalah-masalah pun satu per satu muncul dan membuat keduanya sulit untuk bersatu. Apalagi, Tiffany tidak akan membiarkan mereka jatuh cinta dan teman masa kecil Tianran, seorang dokter sukses bernama Yun Shu, kembali ke dalam kehidupan Tianran dengan menawarkan kelembutan yang tidak dimiliki oleh Jin Zeyi.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

01 Story Logic

Drama ini adalah sebuah komedi romantis. Maka, tidak heran jika pada dasarnya cerita film ini tidak masuk akal. Konsep film ini sebetulnya sudah sesuai dengan genre komedi romantis yang sangat umum dipakai hingga sering dikatakan sebagai klise dan “Girly”—cowok keren yang kaya raya jatuh cinta pada gadis lugu yang tidak punya apa-apa kecuali paras cantik yang memabukkan para pria. Ini adalah formula impian gadis remaja SMP-SMA yang menempatkan standar terlalu tinggi pada kaum pria. Konsep semacam ini sudah tak terhitung lagi jumlahnya dan benar saja, drama ini ternyata diadaptasi dari Manhwa alias Manga-nya Korea Full House dan juga versi Drama Koreanya yang sangat fenomenal dengan bintang Rain yang bahkan populer di Amerika dan menjadi aktor Hollywood. Drama Full House ini menjadi salah satu turbo pendorong popularitas Drama Korea dan itu pun sudah berkali-kali diadaptasi, sama halnya dengan Hana Yori Dango dan adaptasi yang berbeda judul: Meteor Garden dan Boys Over Flower. Konsep komedi romantis yang menyasar penikmat/kalangan wanita memang memiliki pola tersendiri dan jika digarap dengan baik akan membentuk sebuah narasi yang apik—misalnya Manga Waltz in White karya Saito Chiho dan anime Trouble Chocolate.

(C) 1990/Waltz in White [Dress]/Saito Chiho/all rights reserved.

Meskipun diperbolehkan untuk menampilkan cerita yang tidak logis, namun Komedi Romantis semacam ini juga memiliki batasan karena drama ini adalah sebuah Live-action. Masalah ketidaklogisan Midsummer is Full of Love bukan terletak pada konsep ceritanya yang memang tidak logis atas izin dari genrenya, namun pada hal-hal kecil dan detil yang merangkai keseluruhan cerita ini. Bagaimana para karakter bereaksi dan beraktivitas sangatlah tidak logis. Dalam Komedi Romantis Prince and Me, Paige Morgan yang berpacaran dengan seorang Pangeran juga masih harus bekerja sambilan dan kalau dia bolos, dia akan kesulitan dapat uang dan bisa dipecat. Dalam Meteor garden, San Chai bekerja di toko roti. Ia tidak bisa seenaknya bolos meski berpacaran dengan pemuda kaya raya Daoming Si. Kalaupun ada urusan, ia secara logis akan minta izin atau minta tolong temannya menggantikannya. Detil kecil seperti ini tidak boleh dikesampingkan. Konsep Midsummer is Full of Love sudah tidak logis, jangan sampai detil aktivitas karakternya juga tidak logis. Kenapa demikian? Kembali lagi, karena drama ini adalah live-action. Tentu ada pola batasan-batasan ketidaklogisan dalam sebuah live action yang bisa diabaikan di Manga/Manhwa/Webtoon atau Anime/Kartun. Sebelumnya telah disebutkan contoh anime Trouble Chocolate. Dikisahkan dalam anime itu bahwa Cacao memiliki sebuah toko cokelat. Tapi persoalan bisnis sama sekali tidak pernah diurus dan penonton tidak akan bertanya-tanya karena dalam animasi, detil semacam ini bisa dikesampingkan—hal yang sama berlaku juga bagi komik atau Webtoon. Kalau Midsummer is Full of Love ini adalah sebuah Anime, maka poin logikanya sudah sesuai genre. Namun karena ini live-action, ketidaklogisan detil drama ini menjadi poin minus yang mengganggu keseluruhan atau keutuhan konsepnya. Tak heran, drama ini bermula dari sebuah komik.

(C) 2004/KBS/all rights reserved.

02 Story Consistency

Alur cerita drama ini tidak konsisten. Masalah konsistensi hampir selalu terjadi jika logika narasinya bermasalah. Karena detil ceritanya tidak logis, banyak sekali cabang cerita yang tidak diselesaikan dengan baik dan dengan tidak masuk akal. Drama ini berpusat pada Luo Tianran dan Jin Zeyi. Mestinya, mereka berdua menghadapi berbagai masalah yang pada akhirnya nanti akan memengaruhi hubungan mereka berdua menjadi semakin dekat. Namun, seringkali permasalahan serius muncul dan hanya memberatkan salah satu dari mereka dan membentuk cabang cerita sendiri. Perseteruan antara Luo Tianran dan Jin Xiaoqin menjadi bercabang dan menjadi tidak logis karena karakter Xiaoqin terus ada sampai akhir dan berkali-kali “menipu” Luo Tianran. Tiap kali Tianran masuk ke dalam jebakan Xiaoqin, akan memelintir logika ceritanya karena seseorang yang sudah ditipu habis-habisan sampai kehilangan rumah tidak akan mudah percaya pada orang yang sama. Isu semacam ini diselesaikan oleh Meteor Garden [2001, bukan 2018] dengan cara menghilangkan Li Zen, sahabat San Chai yang berkhianat supaya tidak mengganggu fokus cerita lagi. Perseteruan antara Zeyi dengan ayahnya, Zeyi dengan dokter Yun Shu dan musuh sesama artis, Zeyi dengan Tiffany, Tianran dengan ayahnya yang di episode terakhir ditunjukkan memiliki kisah masa lalu yang bukannya menutup keseluruhan cerita malah membuat cabang yang baru. Percabangan-percabangan ini terus diseret sampai episode-episode akhir dan tidak diakhiri dengan logis atau sewajarnya. Banyak sekali poin permasalahan yang sebetulnya sangat mudah diselesaikan hanya dengan berkata jujur, karena kebenaran yang disembunyikan juga tidak “ngeri-ngeri amat” alias hampir dipastikan orang akan mengerti jika mendengar yang sebenarnya.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

03 Casting Choice and Acting

Tidak ada masalah dalam pemilihan pemain. Hanya saja dengan narasi yang tidak logis dan tidak konsisten, para pemain tidak mampu memberikan yang terbaik. Sering sekali mereka harus berubah sifanya secara mendadak dan berulang-ulang tanpa penjelasan yang masuk akal. Perbuahan yang fluktuatif seperti ini berbahaya dan harus diwaspadai karena jika seorang aktor dipilih karena cocok memerankan karakter “cupu”, misalnya, bisa jadi dia tidak cocok saat berubah menjadi karakter yang keren jika tidak dibarengi dengan alur cerita yang jelas yakni proses perubahan si karakter dari “cupu” menjadi “keren”.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

04 Music Match

Tidak ada keluhan di pemilihan musik. Lagu-lagu yang dipilih telah sesuai dengan nuansa ceritanya.

05 Cinematography Match

Sebetulnya, tidak ada yang jelek dari sinematografi drama ini. Sudut pengambilan gambar yang dipilih telah mempu mendukung jalannya cerita. Hanya saja, sering sekali sinematografi dimanfaatkan sekadar untuk “kelihatan cantik” tanpa ada artinya alias tidak ada signifikansinya terhadap jalan cerita. Dalam film Titanic, ada sebuah adegan kapal berlayar pertama kali dengan kamera merekam pergerakan dari haluan kapal ke buritan kapal, menampilkan visual yang menawan. Namun, visual ini digunakan bukan semata-mata untuk “tampil cantik” tapi untuk menonjolkan nuansa “dominasi” dan kepercayaan diri Titanic sebelum nanti menabrak gunung es. Dari mana kesimpulan “dominasi” ini? Tentu saja dari uji coba. Pembuat filmnya mencoba merekam kapal asli dan meninjau dari sudut mana yang paling mampu menonjolkan sisi “keagungan” sebuah kapal, dan sudut pengambilan gambar yang sama diimplementasikan dalam film Titanic. Sinematografi dalam Midsummer is Full of Love memang terbilang “indah”, mencoba menampilkan rumah Tianran dari sudut-sudut luar biasa tapi sebetulnya itu tidak perlu alias meaningless karena tidak ada signifikansinya terhadap jalannya cerita. Oke, kita tahu bahwa rumah Tianran itu indah, tapi apa yang membuat Tianran tidak mau berpisah dari rumah itu? Apakah karena rumahnya indah dilihat dari langit? Apalagi, rumah itu sebetulnya tidak begitu menarik dilihat dari darat karena bentuk hati-nya hanya bisa dilihat dari angkasa. Toko kaset dan CD, rumah orangtua Zeyi, pemandangan alam, semua direkam dari sudut terbaik untuk menonjolkan keindahan, tapi tidak ada makna yang berarti dari keindahan yang ditonjolkan sehingga sebetulnya itu tidak perlu.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

06 Costume Design

Tidak ada keluhan yang berarti dalam poin pemilihan kostum. Meski demikian, kostum Tianran setelah menjadi “istri” dari Jin Zeyi terlalu “biasa”. Jika keduanya ingin supaya publik percaya bahwa Tianran sudah menikah dengan penyanyi kondang yang kaya raya, mestinya busana Tianran menyesuaikan ketika tampil di hadapan publik.

07 Background/Set Match

Kesalahan yang terjadi pada poin sinematografi kembali terjadi di poin background/set. Banyak sekali ruangan atau tempat yang ditampilkan seindah mungkin padahal keindahannya menegasi fungsi dari tempat itu. Kondisi rumah dan kamar-kamarnya selalu ditampilkan bersih dan tertata rapi seolah-olah tidak ditempati. Meja belajar Tianran ditata se-estetik mungkin setelah ia “pergi” dari rumah. Tidak ada satu benda pun yang kelihatan “tidak pada tempatnya”. Misalnya buku yang belum selesai dibaca atau sisa gerinda pensil. Akan semakin aneh ketika diungkapkan bahwa tidak ada pembantu di rumah Jin Zeyi.  Dalam satu adegan, Luo Tianran menggarap musik di bawah kolam kaca yang memantulkan cahaya mata hari. Memang, background dan set ini membuat adegannya kelihatan sangat indah, tapi tidak masuk akal karena orang “normal” akan merasa silau dan pindah lokasi mengerjakan tugas. Jadi sama seperti poin sinematografi, background dan set yang dipilih seringkali dipilih hanya untuk menampilkan keindahan dan tidak lebih, sehingga sebetulnya meaningless. Letak set dan zona waktu di drama ini juga terlalu ngawur: siang dan malam seolah terjadi seenaknya sutradara tanpa memedulikan gerakan alam. Lokasi tempat tiap-tiap karakter juga “kebetulan” berdekatan sehingga terkesan konyol. Sekali lagi, hal semacam ini bisa diterima untuk komik atau kartun. Contohnya dalam Spongebob, jarak antara Rumah Nanas dengan Krusty Krab senantiasa berubah-ubah, pun dengan Chum Bucket. Rumah Patrick perabotannya terbuat dari pasir, namun kulkas pasirnya ternyata bisa berfungsi. Meski demikian, hal semacam ini tidak dipermasalahkan dalam kartun. Tapi karena drama ini adalah live-action, mestinya persoalan background dan set tidak dikesampingkan hanya demi mengejar estetika.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

08 Special and/or Practical Effects

Tidak ada keluhan dalam penggunaan efek komputer. Hanya saja, drama ini dipresentasikan dalam format Wide Screen [gambar diapit dua garis hitam]. Padahal, akan lebih baik jika drama ini mengikuti pola serial drama yang umum yakni Full Screen.

09 Audience Approval

Karena ceritanya ringan dan menampilkan berbagai visual yang cantik, mayoritas penonton yang umumnya perempuan, memberikan tanggapan yang positif.

10 Intentional Match

Drama ini telah mampu memberikan tontonan dengan cerita a la Manhwa/Manga/Webtoon romantis yang kental dengan nuansa chicklit. Dengan demikian, drama ini telah memuaskan dahaga penggemar genre yang semacam ini, yakni penggemar yang ingin menikmati cerita ringan yang “cantik” untuk dilihat. Dalam berbagai komentar penonton drama Boys Over Flower, ternyata banyak yang menyatakan bahwa “Ceritanya aneh, tapi yang penting visualnya sangat menawan”. Dengan demikian, berarti memang ada pangsa pasar tersendiri yang disasar dan drama ini telah mengusahakan yang terbaik.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

ADDITIONAL CONSIDERATIONS

[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]

01 Skywalker’s Schemata

Saya sebetulnya menyukai Komedi Romantis. Contoh-contoh yang saya gunakan untuk perbandingan pun biasanya karya yang saya sukai: Prince and Me, Waltz in White, Trouble Chocolate, Meteor Garden, dll. Saya pun menyukai konsep drama ini secara umum. Seseorang memang terkadang butuh nuansa cerita yang indah dan ringan, tidak melulu cerita yang berat atau menyeramkan. Namun musuh terbesar saya adalah logika cerita dan konsistensi cerita. Kalau salah satu atau keduanya bermasalah, biasanya saya akan jadi tidak menyukai karyanya. Saya sudah berusaha keras “memanipulasi” tolok ukur penilaian logika dengan cara menempatkan masing-masing cerita ke bawah naungan genrenya, supaya cerita yang tidak masuk akal sekalipun bisa ditinjau ulang dan “dimaklumi” sesuai dengan genrenya. Namun untuk kasus kali ini, Midsummer is Full of Love benar-benar bermasalah di logika dan konsistensi cerita. Dengan berat hati saya akan menggunakan suara Skywalker untuk mengurangi satu poin dari drama ini.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

Meskipun saya tidak menyukai drama ini, namun saya akui bahwa memang drama ini menyuguhkan visual yang indah dan memiliki beberapa momen indah yang bisa membuat saya tersenyum dan beberapa momen sedih yang juga mengharukan. Namun apa gunanya momen-momen indah jika tidak dirangkai dengan indah pula. Apa gunanya kain sutra yang lembut jika dijahit serampangan; tidak rapih; kekecilan; atau kedodoran.

02 Awards

Sampai artikel ini dipublikasikan, belum ada penghargaan yang penting untuk disampaikan.

(C) 2020/Tencent Penguin Pictures/Dreamax Media/all rights reserved.

03 Financial

Karena ini adalah drama, seperti drama televisi/streaming pada umunya, data perolehan tidak bisa diketahui segamblang film bioskop dari penjualan tiket. Meski demikian, karena serial semacam ini mengandalkan rating popularitas, makin populer akan makin menghasilkan banyak uang dari sponsor/iklan. Salah satu cara mengetahui kepopuleran sebuah drama adalah dari jumlah ulasan di internet dan seberapa panjang penjelasannya di laman Wikipedia. Jika hanya makan sedikit sekali pembahasan di Wikipedia atau bahkan tidak masuk Wikipedia sama sekali, wajar berlogika jika drama tersebut tidak populer. Jika tidak populer, ada kemungkinan pendapatan yang dihasilkan tidak seberapa banyak. Sangat disayangkan bahwa drama ini, dilihat dari aktivitas penonton di internet, bukanlah drama yang populer.

04 Critics

Drama ini mendapatkan tanggapan yang cenderung positif.

05 Longevity

[Pending—karya masih berusia di bawah 10 tahun]

Final Score

Skor Asli                     : 7

Skor Tambahan           : -1

Skor Akhir                  : 6/10

 Drama ini tersedia di WeTV [KLIK/TAP untuk menonton]

***

Edisi Review Singkat

Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.