Review Drama Queen: Love and War alias Selection: The War Between Women 간택 - 여인들의 전쟁 (2019) Bangkit Dari Kubur Untuk Menuntut Balas
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
Review Drama Queen: Love and War alias Selection: The War Between Women 간택 - 여인들의 전쟁 (2019) Bangkit Dari Kubur Untuk Menuntut Balas
Oleh Nabil BakriSkywalker Hunter
Review berikut menggunakan gambar/foto milik pemegang hak
cipta yang dilindungi doktrin fair use. The following review utilizes
copyrighted pictures under the doctrine of fair use.
Genre : Drama Era
Lalu [Period Drama]—Romantis
Rilis : 14 Desember 2019 s/d 9
Februari 2020
Episode : 16
Sinopsis
Raja muda Lee Kyung sedang memboyong Ratu Kang Eun-gi menuju ke istana setelah Eun-gi terpilih sebagai pengantin Lee Kyung dalam seleksi calon pengantin kerajaan. Sebelum sampai di istana, iring-iringan Raja dihadang oleh sekelompok orang tak dikenal yang menembakkan senjata secara membabi-buta. Sebuah peluru menyasar Ratu Eun-gi dan membunuhnya seketika. Melihat gadis yang dicintainya tewas, Lee Kyung seolah kehilangan harapan hidup dan pasrah saat seorang tak dikenal medodongkan senjata dan menembak kepala Lee Kyung hingga Raja itu tewas. Kematian Raja dan Ratu membuat kerajaan heboh dan memaksa Queen Dowager/Ratu Janda [nenek Raja] untuk menentukan penerus takhta. Menteri Jo Heung-gyeon menyarankan untuk mengangkat Pangeran terasing Lee Jae-hwa sebagai Raja baru. Seorang gadis bernama Kang Eun-bo yang bekerja di lembaga spiritual kerajaan ternyata memiliki profesi lain sebagai pencari informasi. Ia ingin mencari tahu detil kasus pembunuhan Raja dan memutuskan untuk menyelinap dan mencari peluru di jasad Raja. Namun, Raja tiba-tiba bangun.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
Bangkitnya
Raja Lee Kyung membuat seluruh kerajaan geger dan menggagalkan rencana Menteri
Heung-gyeon untuk mengangkat Pangeran dengan tujuan untuk dikendalikan. Karena
ada banyak kepentingan politik, berbagai pihak mendesak Raja untuk segera
menikah dan kembali melakukan proses seleksi calon pengantin. Semua gadis
bangsawan diperbolehkan mengirimkan proposal untuk mengikuti seleksi. Seorang
tokoh reformasi bernama Baek Ja-yong bercerita kepada Kang Eun-bo bahwa Ratu
yang tewas dibunuh adalah saudari kembarnya. Ternyata, mereka berdua terpisah
sepuluh tahun yang lalu setelah ayah mereka diasingkan karena dituduh
menyebarkan ajaran sesat. Eun-bo terjebak di dalam kotak yang jatuh dan hanyut
di sungai. Kejadian itu membuatnya hilang ingatan. Baek Ja-yong menganggap
kemunculan Eun-bo bisa menjadi cara untuk merebut takhta dengan
mengikutsertakan Eun-bo sebagai peserta seleksi pengantin. Orang-orang akan
kaget karena mengira Ratu mereka bangkit dari kubur. Raja Lee Kyung sangat
mencintai Ratu, sehingga Eun-bo dipastikan akan dipilih dan dapat membantu
rencana reformasi. Namun semakin lama Eun-bo menyamar sebagai Ratu Eun-gi dan
dekat dengan Raja, ingatannya kian pulih dan sadar bahwa sewaktu kecil ia
pernah bertemu dengan Lee Kyung. Raja itu ternyata sudah menyimpan rasa cinta
kepada Eun-bo sejak kecil, namun karena Eun-bo hilang, Lee Kyung mengira Eun-gi
adalah gads yang dicintainya. Entah Eun-bo atau Eun-gi, Raja selalu mendapat
masalah jika memaksakan kehendak untuk hidup bersama salah satu dari mereka.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
01 Story Logic
Konsep
drama ini sebetulnya menarik dan sudah sangat pas dengan pola sebuah Period
Drama alias Drama Era Lalu. Selection alias Queen kurang pas dimasukkan dalam
koridor Historical karena drama ini tidak mengetengahkan isu sejarah. Drama ini
semata-mata menggunakan latar era masa lalu untuk menonjolkan drama percintaan
antara kedua tokoh utamanya. Meskipun konsepnya sudah logis dan menarik, perlu diingat
bahwa drama ini mengarah ke drama yang serius. Sayangnya, ada banyak sekali
poin cerita dan reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa yang ditampilkan secara
tidak logis karena terlalu mengada-ada. Unsur keseriusan pun hilang digantikan
kekonyolan. Saking konyolnya, mungkin bisa membuat penonton geram [terkadang
memang sengaja dibuat demikian]. Dari episode pertama, detil tidak masuk akal
sudah muncul: bagaimana Raja yang ditembak kepalanya dari jarak yang begitu
dekat tidak langsung tewas dan masih bisa hidup sedangkan Ratu yang ditembak
perutnya dari jarak jauh langsung tewas seketika? Poin kebangkitan Raja juga
menjadi tidak logis karena membawa cerita ke arah supranatural—padahal poin
supranatural tidak ditonjolkan di drama ini, karena ini bukan sebuah drama
supranatural. Akan lebih masuk akal jika Raja terkena tembakan di bagian dada
atau perut dan mati suri—atau terkena racun. Logika supranatural vs intelektual
dalam cerita ini menjadi semakin rancu ketika bahkan pemimpin spiritual
sekalipun diperlihatkan seperti seorang penipu, bahwa hal-hal supranatural itu
bohong belaka. Namun di sekian episode berikutnya, hal supranatural diakui lagi
dan berperan penting dalam penuturan cerita. Untuk sebuah drama era
lalu-serius, konyol jika memasukkan unsur-unsur misterius yang tidak dapat
dijelaskan dan malah menjadi seperti telenovela berbahasa Spanyol atau sinetron
Indonesia yang memang konyol. Mestinya ditegaskan saja sejak awal apakah mistis
itu ada atau tidak di drama ini. Mengingat latar waktunya, ditegaskan saja
bahwa drama serius ini mengakui adanya mistis, titik, bukannya malah terkadang
mengakui, terkadang meragukan.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
Respons
karakter terhadap peristiwa yang terjadi juga tidak masuk akal untuk koridor
drama-serius. Respons orang terhadap bangkitnya Raja dan Ratu tampak tidak
masuk akal. Cara para menteri menyampaikan pendapat juga serampangan, kelihatan
sekali memiliki rencana licik sehingga sulit dianggap sebagai ancaman serius
karena “mestinya Raja sadar kalau ada permainan”. Respons Raja terhadap
pernyataan para menteri yang jelas-jelas berbuat licik menjadi tidak logis. Ini
mengarah kepada karakter Raja sendiri karena jika ia digambarkan sebagai Raja
muda yang “lemah”, perubahan karakter Raja yang begitu drastis di beberapa
episode akhir menjadi tidak masuk akal. Jika Raja itu lemah, bagaimana bisa
dirinya bertindak perkasa—jika Raja memang perkasa dan cerdas, bagaimana bisa
dirinya sangat teledor di bagian awal cerita? Permasalahn serupa dialami hampir
oleh semua karakter. Kang Eun-bo, misalnya, adalah seorang yang pandai, kuat,
dan profesinya mengharuskannya menjadi sosok yang banyak akal dan licik kalau
perlu. Namun ketika ia masuk ke istana, ia menjadi gadis lemah yang mudah
ditipu. Jika ia adalah informan handal yang sudah biasa tinggal di jalanan,
semestinya ia bisa mengendus adanya permainan mencurigakan yang akan
melukainya. Namun ternata ia mudah sekali masuk ke jebakan, tidak hanya satu
kali karena khilaf, tapi berkali-kali
yang menandakan bahwa ia benar-benar lemah dan tidak berkompeten menjadi
seorang pencari informasi. Logika-logika “sederhana” semacam ini semestinya
diperhatikan. Inilah letak kesulitan penceritaan drama realistis, karena cerita
yang fiktif harus dibuat masuk akal—tidak seperti cerita Fantasi seperti Harry Potter yang mana penulisnya bisa
mengarang aturan sendiri [selama aturan itu konsisten]. Jika drama itu
realistis, maka semestinya mengikuti logika dunia nyata: Raja yang mengaku
“sibuk mengurusi negara” tidak semestinya menghabiskan waktu melamun di atas
jembatan. Supaya lebih masuk akal, mestinya dibuat saja cerita bahwa Raja
sedang dalam masa pemulihan, jadi memang ada banyak waktu luang dan di waktu
luang itu Raja banyak berpikir dan melamun. Toh ia baru saja ditembak di
kepala, pasti membutuhkan waktu yang lama untuk pulih. Sekali lagi, drama ini
mengarah ke drama yang serius, bukan fantasi penuh sihir, parodi, atau komedi.
Jadi, logika sederhana yang mengikat cara manusia merespons situasi semestinya
diperhatikan.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
02 Story Consistency
Alur
cerita drama ini cenderung tidak konsisten. Memang, film ini memiliki inti
cerita yang konsisten dalam artian apa yang dipermasalahkan di awal pada akhirnya
diselesaikan di akhir. Tetapi dalam geliat perjalanan dari awal sampai akhir
itu ada banyak sekali poin tidak konsisten yang sangat erat hubungannya dengan
kriteria logika cerita yang sudah dibahas sebelumnya. Inti cerita ini adalah
Raja dan Ratu melalui rintangan untuk bersatu. Namun, rintangan yang mereka
hadapi cenderung berubah-ubah dan tidak masuk akal. Siapa pihak yang menjadi
ancaman, bagaimana cara supranatural bekerja, bagaimana sikap/perilaku
karakternya, semua tampil tidak konsisten. Isu reformasi yang mengancam
kerajaan, isu pengkhianatan intrik lingkup istana, isu sifat munafik manusia,
semuanya dibahas sehingga alur ceritanya menjadi tidak konsisten—seberapa
pentingkah isu reformasi yang mengedepankan rakyat ketimbang penguasa? Seberapa
berbahayanya intrik pemerintahan? Seberapa menghebohkannya peran supranatural?
Karena terlalu banyak cabang, berbagai potensi “mengejutkan/spoof” justru
menjadi membingungkan dan terkesan dipaksakan.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
03 Casting Choice and Acting
Sebenarnya,
poin keluhan dalam kriteria pemilihan aktor bukan untuk menyatakan bahwa para
pemain adalah aktor yang buruk atau tidak punya bakat bermain peran.
Permasalahan di sini lebih ke arah alur cerita dan perubahan sifat tokoh yang
tidak konsisten sehingga para pemeran tidak dapat menunjukkan potensi secara
maksimal. Misalnya, Jin Se-yeon mampu memerankan seorang gadis cekatan yang
berjiwa bebas dan tidak takut menentang bahaya. Ia pun sudah cocok memerankan
Eun-bo di beberapa episode pertama. Namun karena cerita yang tidak konsisten,
sifat dasar tokoh yang sudah dibangun sebelumnya menjadi hilang dan Se-yeon
harus memerankan karakter yang benar-benar berbeda—lebih lemah, lebih anggun.
Karakter yang sebelumnya digambarkan sebagai orang yang cenderung “serampangan”
berubah total tanpa ada alasan yang kuat. Berbeda sekali dengan Lee Hwa-kyum
yang perubahannya dari sosok “lemah” menjadi “beringas” terlihat jelas dan
logis. Ia menjadi seperti itu karena tekanan dan ambisi yang menumpuk. Dilihat
di dunia nyata, orang yang tertekan secara psikologis bisa melakukan
tindakan-tindakan yang tidak terduga. Namun kasus Eun-bo sama sekali berbeda.
Raja Lee Kyung justru menyukai Eun-bo karena sifatnya yang lebih berjiwa bebas
ketimbang Eun-gi yang lebih lemah lembut.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
Tidak
ada alasan bagi Eun-bo untuk mengubah sifatnya [di luar acara seleksi]. Semua
diperparah dengan perubahan sifat Eun-bo lagi di episode terakhir yang
menunjukkan karakter seorang perempuan yang mengasihani diri sendiri dan
bertingkah bijaksana mendahulukan kepentingan orang lain, tapi sebenarnya
egois. Perubahan yang menyebabkan inkonsistensi semacam ini dapat mengalihkan
perhatian penonton sehingga menimbulkan kesan akting yang kurang bagus,
meskipun permasalahannya ada pada naskah cerita. Hal yang serupa terjadi pada
karakter Lee Kyung. Jika ia adalah Raja muda yang “polos” dan selalu berada
dalam bayang-bayang manipulasi, maka Kim Min-kyu sudah cocok memerankan
karakternya. Tapi untuk seorang Raja perkasa yang ahli bermain pedang dan penuh
kecerdasan mengatasi jebakan politik, mungkin aktor lain yang memiliki tampilan
fisik lebih “dewasa” akan lebih cocok. Sifat tokoh yang tidak konsisten membuat
chemistry di antara dua tokoh utama
menjadi bermasalah dan seringkali menunjukkan gerakan canggung seolah-olah para
aktor dibebani pikiran, “Lho, kok tiba-tiba karakternya berbuat seperti ini?”
Hal semacam ini pernah dikeluhkan oleh akror Mark Hamill pemeran Luke Skywalker
yang merasa karakter Luke di film Star
Wars 7-9 di luar pola karakter Luke Skywalker yang semestinya. Hal tersebut
tentu saja memengaruhi performa beliau dalam memerankan tokohnya: “Kok karakter
yang mestinya berbuat A malah tiba-tiba berbuat B tanpa proses yang jelas dan
logis?”
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
04 Music Match
Tidak
ada keluhan di pemilihan musik.
05 Cinematography Match
Tidak
ada keluhan dalam poin sinematografi.
06 Costume Design
Tidak
ada keluhan dalam poin pemilihan kostum. Meskipun drama ini masuk dalam genre
Period Drama [Drama Era Lalu], namun bukan Historical sehingga akurasi sejarah
bukanlah poin yang utama di drama ini. Jadi, penggunaan kostum tidak menjadi
persoalan yang perlu terlalu dipermasalahkan.
07 Background/Set Match
Tidak
ada keluhan dalam pemilihan latar belakang.
08 Special and/or Practical Effects
Sebenarnya
tidak ada keluhan yang berarti dalam poin efek khusus. Apalagi, dari segi
warna, rendering, dan format layar drama ini sudah sesuai dengan koridor genrenya.
Masalahnya, efek komputer drama ini masih terlihat sangat kasar dan ditampilkan
langsung di episode pertama. Dengan menampilkan adegan CGI di episode pertama,
itu berarti adegan ini sangat penting dan harus diperhatikan betul oleh
penonton: Peluru yang menembus kepala Raja terlihat masih kasar. Semestinya
proses pembuatan CGI dapat diperhalus, mengingat ini muncul di episode pertama
dan menjadi adegan kunci. Poin ini kaitannya dengan memberikan kesan pertama.
Efek CGI yang buruk di awal justru membuat adegan tampak konyol dan dapat
memberi ilusi bahwa keseluruhan drama juga akan konyol. Semburat darah yang
ditampilkan juga terlihat sangat palsu. Melihat adegan penggunaan CGI yang
“sepele” [adegannya wajar, bukan adegan yang memerlukan komputer], mestinya
dapat dilakukan dengan teknik tanpa CGI. Misalnya pada adegan harimau yang
diburu. Adegan perburuannya kan tidak
ditampilkan, hanya bangkai harimau yang diperlihatkan. Mestinya bisa
menggunakan harimau asli yang terlatih atau bahkan boneka harimau karena hewan
ini tidak bergerak jadi tidak perlu robot/animatronik. Efek komputer yang
terlihat palsu di sebuah Period Drama bisa merusak nuansa cerita drama itu. Ini
berbeda dengan cerita fantasi atau komedi yang mana penggunaan CGI yang tampak
“palsu” kadang justru bisa meningkatkan kesan fantasi atau kelucuan dari
cerita.
09 Audience Approval
Mayoritas
penonton memberikan tanggapan positif untuk drama ini, dilihat dari
ulasan/opini pengguna yang diunggah di Google.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
10 Intentional Match
Meskipun
drama ini, di laman Wikipedia, disebut masuk juga dalam kategori Fantasi, pola
ceritanya merujuk pada Period Drama—Romantis yang serius. Maka semestinya
pencipta drama ini ingin memanjakan penonton dengan pemandangan-pemandangan
spektakuler era masa lalu dan intrik politik serta asmara yang lebih nyata.
Namun tampaknya latar era lalu memang dibuat sebagai latar saja, bukan poin
yang ingin ditonjolkan. Bukannya bertujuan mengikuti koridor genrenya, drama
ini memang kesannya dibuat mengikuti pola telenovella yang memberikan cobaan
bertubi-tubi sampai level tidak masuk akal kepada tokoh utamanya dengan teknik
pemotongan cerita di moment yang paling “tanggung” supaya penonton menjadi
“jengkel” dan tetap penasaran. Terbukti, rating jumlah penonton drama ini
secara umum naik dengan konsisten seiring bertambahnya jumlah episode. Ini
menunjukkan bahwa drama ini telah berhasil mengikat penonton untuk selalu
penasaran dengan episode selanjutnya.
ADDITIONAL CONSIDERATIONS
[Lima poin tambahan ini bisa menambah dan/atau mengurangi
sepuluh poin sebelumnya. Jika poin kosong, maka tidak menambah maupun
mengurangi 10 poin sebelumnya. Bagian ini adalah pertimbangan tambahan
Skywalker, maka ditambah atau dikuranginya poin pada bagian ini adalah hak
prerogatif Skywalker, meskipun dengan pertimbangan yang sangat matang]
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
01 Skywalker’s Schemata
Jujur
saja saya sudah menyimpan drama ini di dalam daftar tonton sejak setahun
sebelum artikel ini dipublikasikan. Begitu drama ini masuk daftar, saya
langsung mencoba menontonnya namun adegan awal penembakan bagi saya sangat
berantakan dan konyol. Alhasil, saya berhenti menonton dan setahun kemudian
baru memutuskan untuk menonton ulang. Saya masih terganggu oleh adegan CGI di
awal namun memaksakan diri untuk tetap menonton hingga akhir. Harimau yang dibuat
dengan CGI tidak mengganggu karena letaknya bukan di awal dan tidak begitu
krusial, sehingga efek komputer yang masih kasar bisa dimaafkan karena penonton
sudah terlanjur diikat oleh ceritanya. Namun jika hal seperti itu terjadi di
episode pertama, menit-menit pertama pula, akan menjadi pertanda yang buruk.
Benar saja, alur cerita drama ini tidak logis dan tidak konsisten. Padahal,
saya berharap banyak karena konsepnya menarik. Secara umum, saya tidak menyukai
drama ini karena seperti sebuah telenovella Mari
Mar atau Rosalinda. Saya tidak
menyukai drama yang dibuat dengan pola telenovella yang juga mirip dengan pola
sinetron Indonesia. Saya jadi cepat-cepat menoton lanjutannya bukan karena saya
penasaran, tapi karena saya ingin cepat selesai dan move on karena tidak betah lagi berlama-lama menyelam di dunia drama
ini. Belum lagi, karakter Eun-bo yang tangguh justru diubah menjadi karakter
menyedihkan yang egois dan menjadikan karakter perempuan di film ini tidak
menarik dan menegasi konsep bahwa perempuan juga bisa tampil tangguh—bahkan di
era lalu [buktinya ada Mulan],
padahal saya sama sekali bukan seorang feminis tapi cukup merasa risih dengan
keputusan-keputusan yang diambil oleh Eun-bo.
TV Chosun TV조선 /2019-2020/all rights reserved. |
Saya
sebetulnya berniat menggunakan suara Skywalker untuk mengurangi 2 poin dari
film ini. Namun, saya tidak akan memungkiri bahwa memang ada momen-momen
istimewa yang juga bisa membuat saya tersenyum. Belum lagi, sepertinya saya
jatuh cinta dengan Eun-bo karena bagi saya dia cantik sekali. Maka, saya
putuskan untuk mengurngi satu poin saja.
02 Awards
Sampai
artikel ini dirilis,tidak ada data signifikan mengenai penghargaan yang perlu
disebutkan.
03 Financial
Insufficient
data—made for TV.
04 Critics
Majalah-majalah
dan situs online yang resmi sebagian besar menerbitkan ulasan yang memberikan
tanggapan positif.
05 Longevity
[Pending—karya
masih berusia di bawah 10 tahun]
Final Score
Skor
Asli : 6.5/10
Skor
Tambahan : -1
Skor
Akhir : 5.5/10
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Spesifikasi DVD, kunjungi profil instagram @skywalkerhunter95
***
Edisi Review Singkat
Edisi ini berisi penilaian film menggunakan pakem/standar
penilaian Skywalker Hunter Scoring System yang diformulasikan sedemikian rupa
untuk menilai sebuah karya film ataupun serial televisi. Karena menggunakan
standar yang baku, edisi review Skywalker akan jauh lebih pendek dari review
Nabil Bakri yang lainnya dan akan lebih objektif.