Mengapa Permainan Papan Jumanji Berubah Menjadi Game Konsol di Welcome to the Jungle? [Why Does Jumanji Board Game Turn to a Game Cartridge in Welcome to the Jungle?]
©source added to the image. |
Mengapa Permainan Papan Jumanji Berubah Menjadi Game Konsol di Welcome to the Jungle? [Why Does Jumanji Board Game Turn to a Game Cartridge in Welcome to the Jungle?]
oleh Rangga
Adhyatama
Di dalam film Jumanji
yang dirilis pada tahun 1995, dikisahkan bahwa Alan Parrish menemukan sebuah
papan permainan ajaib yang bernama Jumanji. Permainan itu berbentuk papan
dengan cara bermain yang serupa dengan permainan ular tangga. Di dalam kotak
papan permainan tersebut terdapat beberapa bidak permainan yang diukir
menyerupai bentuk binatang. Begitu bidak-bidak tersebut menyentuh papan
permainan, maka mereka akan otomatis menempel di kotak start dan menunggu
pemain pertama melempar dadu. Sekali permainan Jumanji dimulai, permainan itu
harus diselesaikan. Kalau tidak, berbagai malapetaka atau kekacauan yang
ditimbulkan oleh permainan tersebut tidak akan hilang. Dalam kasus Jumanji, papan permainan tersebut mampu
mengeluarkan berbagai jenis binatang hingga memerangkap pemainnya di dalam
hutan karena papan Jumanji memang memiliki tema [theme] penjelajahan hutan.
Pada tahun 2017, sekuel Jumanji yang berjudul Welcome to the Jungle dirilis. Anehnya, papan Jumanji yang muncul
pada 1995 dan ditemukan oleh ayah Alex Vreeke pada tahun 1996 dapat berubah
menjadi sebuah kaset/cartridge game konsol.
Perubahan ini kemudian menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana bisa papan tersebut
berubah?” dan “Mengapa papan Jumanji berubah bentuk?”
©1995/Sony/Jumanji/all rights reserved. |
Jawaban
singkat
dari pertanyaan tersebut adalah: Karena permainan ini menyesuaikan dengan waktu dan siapa yang memainkannya.
Penjelasan| Dalam
film Jumanji, diperlihatkan bahwa papan
permainan misterius Jumanji sudah ada sejak 1869—dan dapat diasumsukan bahwa
papan itu sebenarnya sudah ada jauh sebelumnya. Meskipun papan itu ditemukan
100 tahun kemudian yakni pada 1969, di tahun 1969 masih belum ada permainan
video game yang populer karena video game baru pertama kali diciptakan pada
1958 oleh William Higinbotham dan game baru populer pada era 70an yakni
game Pong—permainan game tangkis bola sederhana yang dimainkan oleh Wall-E
dalam film Wall-E [2008].
©Disney, PIXAR/2008/Wall-E/all rights reserved. |
Pada tahun 1969, Alan
Parrish membuka kotak permainan Jumanji dan tanpa sengaja bidak-bidak
permainannya terlempar ke atas papan dan menempel di kotak start. Ketika bidak
permainan itu menempel dengan sendirinya ke atas papan, Alan Parrish menduga
bahwa bidak itu menggunakan teknologi magnet. Cara Alan memahami game ini sangat penting untuk memahami
transformasi permainan Jumanji karena pemahamannya [pemahaman era 1960-an] sama
sekali berbeda dengan pemahaman anak-anak era 1990-an. Ketika Judi dan Peter
menemukan papan itu serta bidak-bidaknya menempel dengan sendirinya ke atas
papan, Judi menduga bahwa bidak bisa bergerak sendiri karena teknologi chip yang canggih. Dari dua
dugaan yang berbeda antara anak generasi 1960-an dengan 1990-an tentang
teknologi permaian ini memberikan indikasi bahwa papan permainan Jumanji akan menyesuaikan
sistimnya dengan siapa yang menemukan permainan tersebut—meskipun sebenarnya
dugaan mereka berdua sama-sama salah. Jumanji hanya berhasil membuat mereka
berpikir [merasionalkan] tentang cara kerja papan Jumanji. Dengan kata lain,
papan permainan Jumanji masih dirasa relevan bagi anak-anak seumuran Judi dan
Peter di tahun 1995 sehingga papan itu tidak perlu mengubah bentuknya.
©2005/Sony/Zathura/all rights reserved. |
Setelah membahas
tentang perbedaan persepsi anak-anak dari generasi yang berbeda, maka tidak
heran dalam cerita Zathura,
papan permainan yang dulunya bertema petualangan hutan kini berubah menjadi
petualangan luar angkasa. Papan itu pun terlihat lebih futuristik. Di
dalam buku Zathura,
Danny adalah orang yang menemukan kotak Jumanji. Kotak itu sama dengan Jumanji dari tahun 1995. Ketika Danny
mengajak kakanya Walter bermain, kakaknya menolak karena menurutnya papan
permainan bertema Hutan sangat membosankan. Ketika kotak itu dibuka, ternyata
isinya bukan Jumanji melainkan berganti menjadi permainan Zathura. Ini semakin
mengindikasikan bahwa Jumanji/Zathura akan menyesuaikan format permainannya dengan
orang yang menemukannya. Ada kemungkinan bahwa Jumanji tahu kalau Walter tidak
akan bermain jika papan itu bertema hutan, maka Jumanji menggantinya dengan
permainan luar angkasa. Hal ini dibahas dalam laman komunitas [fandom] Jumanji
sebagai berikut:
©2005/Sony/Zathura/all rights reserved. |
Picking
where "Jumanji" left
off, Danny and Walter went outside to play and found the "Jumanji" game box
in the park, where it was previously left by Judy Shepherd and Peter Shepherd. When the brothers take the game
home, Danny wanted to play but Walter was not interested as he viewed the
jungle animals / adventure / survival aspect boring and childish. But then
Danny finds that jammed inside the "Jumanji" box is another board game, the
sci-fi oriented "Zathura".—Melanjutkan
bagian akhir dari Jumanji, Danny dan Walter bermain di luar rumah dan menemukan
papan permainan Jumanji di taman, di mana papan tersebut sebelumnya
ditinggalkan oleh Judy Shepherd dan Peter Shepherd. Ketika kakak-beradik itu
membawa Jumanji pulang, Dabby ingin memainkannya tetapi Walter sama sekali
tidak tertarik karena menurutnya papan permainan bertema
binatang/petualangan/bertahan hidup adalah permainan yang membosankan dan
kekanak-kanakan. Namun, Danny kemudian mendapati bahwa kotak permainan Jumanji
berisi papan yang berbeda, sebuah permainan bertema Fiksi Ilmiah bernama “Zathura”.
[Jumanji
Fandomditerjemahkan oleh Nabil Bakri]
©image A and B, 2017/Sony, Columbia/Jumanji Welcome to the Jungle/all rights reserved. |
Jumanji
Welcome to the Jungle memiliki kasus narasi yang berbeda lagi
karena pemain [player] yang diincar oleh Jumanji adalah seorang pemain game
(dalam film Zathura, Walter dan Danny
dilarang memainkan video game oleh ayah mereka—Walter mematikan video game
Danny dan mengganti saluran TV dengan alasan ayah mereka telah melarang bermain
video game). Ketika Alex menerima papan permainan Jumanji dari ayahnya di 1996,
dia sama sekali tidak tertarik memainkannya—selain game konsol sudah sangat
populer di tahun 1996, Alex juga sudah lebih tua daripada Judi dan Peter serta
Danny dan Walter sehingga wajar jika ia sudah tidak lagi tertarik memainkan
papan permainan seperti ular tangga. Jumanji tahu kalau ia harus berubah format
agar Alex mau memainkannya. Benar saja, Jumanji mengubah bidak-bidaknya menjadi
sebuah kaset/cartridge game dan langsung berhasil menarik minat Alex. Seketika
itu juga, Alex langsung memasang kaset Jumanji ke game konsol miliknya dan
tersedot ke dalam permainan Jumanji. Dari perubahan bentuk Jumanji yang dapat
kita amati dalam film serta buku Jumanji,
Zathura, dan Welcome to the Jungle, dapat disimpulkan bahwa Jumanji memiliki
kekuatan misterius untuk mengubah bentuknya agar dapat tetap relevan menarik
minat pemain dari kalangan dan/atau generasi yang berbeda-beda. Permainan ini
akan berubah menjadi permainan apa saja demi dapat dimainkan. Bahkan jika ia
tidak segera dimainkan, Jumanji akan mengirimkan pesan-pesan peringatan. Dalam
film Jumanji [1995], pesan itu berupa
suara tabuhan genderang.
©image A and B, 2017/Sony, Columbia/Jumanji Welcome to the Jungle/all rights reserved. |
Kalau Jumanji memang
mampu menyesuaikan dengan zaman dan pemainnya, lalu kenapa Jumanji masih
berbentuk video game konsol 1990-an di tahun 2017? Padahal, permainan di tahun
2017 sudah jauh lebih canggih dari permainan 1996. Karena game yang diunduh
dari internet atau PlayStore sudah sangat populer di tahun 2017, bukankah
seharusnya Jumanji berubah menjadi sebuah game gratis di PlayStore? Game konsol
Jumanji tidak berubah dalam Welcome to
the Jungle karena permainan sebelumnya dari 1996 belum selesai—sama dengan
kasus Jumanji 1995 yang mana Judi dan
Peter harus memainkan papan Jumanji dari 1969 yang belum diselesaikan. Selain
itu, tahun 2017 diwarnai dengan kebangkitan nuansa Retro 80-an seperti
meningkatnya popularitas piringan hitam [penjualan piringan hitam melebihi
penjualan CD], kaset tape/Walkman,
dan diminatinya permainan-permainan Retro—semuanya dirangkum dengan baik oleh
film Ready Player One yang dirilis
pada tahun 2018; menggambarkan sebuah dunia serba canggih yang tetap menggemari
hal-hal bernuansa Retro atau old-school
1980-an. Maka, konsol game Jumanji merasa belum perlu mengubah formatnya dari
tahun 1996 di tahun 2017.
©2005/Sony/Zathura/all rights reserved. |
Permainan Jumanji ini
adalah sebuah permainan misterius yang tidak diketahui asal usulnya—kata Jumanji sendiri berasal dari bahasa
Zulu yang artinya “many effects/bermacam-macam
dampaknya”. Seberapa besar kekuatan dan apa sumber kekuatannya pun tidak
diketahui. Namun, Zathura memberikan
sebuah petunjuk yakni nama perusahaan "Fairview" [seperti nama
sutradaranya, Jon Favreau] pada kemasan permainan Zathura—megindikasikan kemungkinan
permainan tersebut sengaja diciptakan oleh kelompok tertentu. Jika kita melihat
dengan perspektif ini, maka permainan Jumanji dan Zathura tampak seperti villain. Benar saja, papan permainan ini
dimasukkan dalam kategori Karakter Jahat atau villain dalam The Evil Wiki.
Psst… sadarkah Anda
kalau J-U-M-A-N-J-I dan Z-A-T-H-U-R-A terdiri dari jumlah huruf yang sama?
Semoga sedikit membantu…
Baca
Review Jumanji [1995] Selengkapnya
Baca Review Zathura [2005] Selengkapnya
©image A and B, 2017/Sony, Columbia/Jumanji Welcome to the Jungle/all rights reserved. |